OKESULSEL.COM, SENGKANG--Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) Wajo bakal berlangsung sengit. Hal tersebut dikarenakan skenario head to head dalam pesta demokrasi lima tahunan di Bumi Lamadukkelleng, Tanah Wajo itu hampir dipastikan bakal terwujud.
Skenario head to head tersebut bakal terwujud setelah pasangan Pak Amran Mahmud dan Haji Amran SE (PAMMASE) berhasil membangun koalisi besar yakni, koalisi parpol religius dan nasional.
Informasi yang diperoleh Okesulsel.com, pasangan PAMMASE berhasil mengantongi secara resmi rekomendasi dari PDIP 4 kursi , Demokrat 5 kursi , PAN 4 kursi , PPP 7 kursi, serta PBB 1 kursi. Tak hanya itu, Nasdem yang mengontrol 2 kursi juga telah merapat di pasangan tersebut.
"Alhamdulillah kami sangat berterima kasih atas kepercayaannya semua,"ujar H Amran Mahmud, Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Wajo itu, Senin/8/1/2017.
Ditambahkan, LO pasangan PAMMASE Abd.Rahim mengatakan untuk PKS masih berbentuk surat tugas. Kata dia, sebenarnya penyerahan rekomendasinya juga berlangsung hari ini (Senin, 8/1/2017). "Rekomendasi Insya Allah hari ini juga keluar sebenarnya,"tambahnya
Sementara itu, pasangan dr Baso Rahmanuddin Makkaraka dan KH Anwar Sadat (BARAKKA) secara resmi berhasil mengantongi rekomendasi dari Partai Golkar 7 Kursi, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 3 kursi dan Partai Gerindra 3 kursi.
Ketua Tim Pemenangan pasangan BARAKKA, H Nurman Dai Basri mengatakan, setelah memegang tiga rekomendasi tersebut maka sudah dipastikan dr Baso Rahmanuddin Makkaraka dan KH Anwar Sadat masuk dalam konteksasi di Pilkada Wajo.
"dr Baso Rahmanuddin bersama KH Anwar Sadat kami pastikan akan bertarung. Tentunya dengan rekomendasi yang sudah ada ditangan kami saat ini, Golkar, PKB dan Gerindra. Insya Allah menyusul Hanura,"ujar H Nurman.
Melihat itu, pasangan BARAKKA mengontrol 15 kursi di DPRD Kabupaten Wajo, sementara pasangan PAMMASE berhasil membangun koalisi besar dengan total kursi di DPRD Kabupaten Wajo sebanyak 25 kursi dari 40 kursi yang ada. Syarat untuk mengusung Pasangan calon minimal mengantongi 8 kursi. (Dea)
