OkeSulsel.Com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Prof. H.M. Tito Karnavian, Ph.D berpesan betul kepada jajaran Ditjen Dukcapil agar memberantas calo dan pungli. Pekan-pekan ini juga atau paling lambat di awal Juni, Mendagri Tito menargetkan tak ada lagi praktek percaloan dan pungutan liar di kantor Dukcapil.
Menindaklanjuti arahan Mendagri, Dirjen Dukcapil Prof. Zudan Arif Fakrulloh memerintahkan punggawanya melakukan dua hal. Pertama, membangun integritas. Kedua, membangun sistem.
"Niatkan dalam hati betul-betul tidak ada lagi calo dan pungli. Kemudian masukkan ke dalam pikiran dan implementasikan dalam tindakan. Pak Kadis, Sekdis, Kabid, Kasie, Kasubag dan staf Dinas Dukcapil semuanya ayo bangun integritas tidak ada lagi pungli dan calo," pesan Dirjen Zudan dalam video conference Halal bi Halal jajaran Ditjen Dukcapil dengan seluruh Kepala Dinas Dukcapil Provinsi dan Kabupaten/Kota dari Jakarta, Rabu (27/5/2020).
"Zudan optimistis hal ini bisa dilakukan. Apakah optimis 100 persen? "Tidak. Sebab tingkat integritas/keimanan kita bisa naik bisa turun. Agar integritas bisa stabil ini harus dijaga dengan sistem. Harus dijagain dengan aplikas," katanya taktis.
Dirinya yang selalu memberikan contoh konkret, mengajak jajaran Dukcapil belajar dari institusi yang sudah berhasil memberantas calo.
"Lihatlah dunia penerbangan. Dulu saat ke bandara seringkali lihat di konter tiket tertera pengumuman: Tiket habis. Tapi ternyata begitu bergerak sedikit ada calo datang menghampiri kita: Mas mau ke mana? Tiket masih ada. Jadi calo yang punya tiket sampai di check-in kan. Sebab waktu itu semua serba manual," tutur Zudan menjelaskan.
Kemudian Zudan juga mengajak belajar dari sektor perkeretaapian. "Sama, ketika beli di konter, tiket habis. Lalu tiga menit kemudian calo datang, tiket banyak tersedia. Ini calo yang main. Nah, sekarang kita cari apakah calo itu masih ada nggak di bandara dan stasiun kereta api. Sulit sekali. Di sinilah bagus betul transformasi yang sudah dibuat dunia penerbangan dan perkeretapian. Apa yang mereka bangun? Dua hal saja: Integritas SDM dan sistem," jelasnya sangat clear.
Dirinya berterima kasih kepada Korps Dukcapil yang sudah membangun sistem layanan online dan dengan aplikasi mobile. Di level nasional Zudan juga membuatkan aplikasi layanan administrasi kependudukan yang bisa diunduh di Playstore.
"Di Playstore akan ada aplikasi GISA Kemendagri. Warga masyarakat yang ingin membuat akta kelahiran, akta kematian, akta perkawinan, surat pindah, KK, membuat KTP-el, membuat KIA atau membuat surat keterangan apa pun sebanyak 23 produk layanan Dukcapil bisa mendaftar lewat aplikasi di playtore ini," kata Zudan.
"Nanti bisa dipilih kabupaten kotanya, pilih layanannya. Teman-teman Dinas Dukcapil harus sudah siap melayani. Berapa hari selesainya. Di situlah aspek transparansi bisa kita bangun. Dukcapil bisa memberikan kepastian kepada pemohon berapa hari selesai, di mana mengambil hasilnya. Itu bisa kita lakukan," katanya menambahkan.
Layanan ini sekaligus akan mendampigi layanan artificial intelligence Dukcapil, Chatbot GISA yang ada di aplikasi e-Korpri AKUI.
"Tolong temen ASN ini dibuka terus chatbot GISA kita, untuk bisa berkomunikasi membangun layanan secara online," kata Zudan tuntas. (Rls/BR)