Okesulsel.com, sidrap - Akhir-akhir ini, penularan Corona virus atau Covid-19 di Kabupaten Sidrap, cukup tinggi. Tak hanya menulari masyarakat biasa, namun juga banyak menjangkiti tenaga kesehatan (Nakes).
Merujuk data resmi Satgas Penanganan Covid-19 Pemkab Sidrap per hari Minggu, 6 Desember 2020, jumlah kasus aktif Covid-19 di daerah itu sudah mencapai 60 kasus. Ironisnya, dari 60 kasus aktif itu, 4 diantaranya dokter, 7 perawat dan seorang laboran atau tenaga laboratorium rumah sakit.
Lalu, apa yang menyebabkan banyaknya nakses ikut terpapar Covid-19 di Sidrap itu?
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidrap, dr H Andi Irwansyah MKes, tingginya penularan Covid-19 berimbas kepada nakes dikarenakan intensitas kontak erat nakes saat melayani warga terkonfirmasi positif Covid-19.
Karena itu, kata dr Irwansyah, dalam melakukan pelayanan, termasuk saat tracing harus lemengkapi diri dengan Alat Pelindung Diri (APD) yang standar.
Selain itu, kata Irwansyah, dokter maupun nakes yang melayani orang pada sarana pelayanan, disamping memastikan penggunaan kelengkapan APD yang standar, juga secepatnya harus memastikan status pasien tersebut, apakah terkonfirmasi positif Covid-19 atau tidak.
Memperhatikan naiknya angka kasus aktif Covid-19 yang didominasi oleh warga akhir-akhir ini, dr Irwansyah menyarankan agar penerapan protokol kesehatan harus lebih diperketat lagi. Pemakaian masker saat keluar rumah mesti prioritas
Demikian juga, dr Irwansyah mengimbau masyarakat secepatnya melakukan test Swab apabila merasa pernah kontak erat dengan orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Faktor lain yang menyebabkan terjadinya peningkatan kasus aktif Covid-19 sepekan terakhir di Sidrap, sebut dr Irwansyah turut dipicu oleh meningkatnya pelaku perjalanan.
Disisi lain, penerapan protokol kesehatan mulai melempem “Artinya peningkatan pergerakan orang dari satu daerah ke daerah yang lain begitu meningkat, tentu berpotensi terjadinya penularan Virus Covid-19,” ujar Irwansyah.
Belum lagi, tak sedikit yang melakukan isolasi mandiri namun belum tentu memenuhi syarat-syarat kesehatan, baik rumah maupun jumlah penghuni di rumah tersebut. Semua itu, tentu berpotensi terjadinya penularan dalam keluarga.
Meningkatnya kasus aktif Covid-19 di Sidrap sepekan terakhir, juga diakui juru bicara satuan tugas penanganan Covid-19 Pemkab Sidrap, Dr Ishak Kenre SKM MKes.
“Mengapa demikian, karena mobilitas masyarakat yang tinggi akhir-akhir ini, apalagi bila tidak menerapkan disiplin protokol kesehatan, itu juga seiring meningkatnya kontak erat dan testing PCR,” ungkap Ishak Kenre.
Sejurus meningkatnya kontak erat tadi, kata Ishak Kenre, maka Tim Gerak Cepat (TGC) Puskesmas se Sidrap sebagaimana pedoman penangangan Covid-19, tidak tinggal diam.
“Asal diketahui, setiap ditemukan kasus terkonfirmasi itu, TGC langsung me-follow up dengan tindakan pelacakan, selanjutkan diarahkan untuk uji Swab,” terang Ishak Kenre.
Terpisah Ketua Devisi Organisasi Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Korwil Sidrap Baharuddin Pabbo mengatakan, tingginya penularan virus Corona atau Covid-19 di sebabkan di Kabupaten Sidrap yakni bebasnya terbukanya akses tempat kerumunan, seperti di Pangker (pantai Kering), serta tidak terkendalinya Prokes di tempat hajatan, termasuk sarana objek wisata, sehingga penularan virus Corona atau covid-19 cepat mewabah.
Lanjut Baharuddin Pabbo, selain itu juga di picu tidak adanya lagi penyemprotan disinfektan di mana-mana yang di anggap dapat menjadi sarang penularan, dan kurangnya kesadaran masyarakat akan dampak bahaya covid-19, yang terakhir satgas covid-19 di nilai lambang dan penanganan tersebut. (fp)