OkeSulsel.Com, Buteng - Pemandangan yang seakan tak lazim terjadi di Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra). Hal itu terlihat usai pengambilan sumpah 16 kepala desa di tanjung buaya, Kecamatan Mawasangka Timur (Mastim) pada Kamis (28/01/21) kemarin. Kepala sekolah (Kepsek) se-Buteng mulai dari tingkat TK/PAUD, SD hingga SMP dihimpun dan di suruh turun ke laut bersamaan dengan para kepala desa yang baru diambil sumpahnya.
Cek per cek rupanya yang dilakukan oleh bupati buton tengah, Samahuddin ditengarai karena terdengar kabar bahwa selama beberapa bulan kebelakangan sebanyak 34 orang guru telah pindah dari tempat tugas alias mutasi tanpa komunikasi antar dinas terkait.
"Kemarin ada mutasi guru guru dan itu kekeliruan yang dilakukan oleh saudara Samrin, Kepala BKPSDM. Jadi saya minta agar mereka ini dikembalikan dulu kesekolah asalnya, " ujar Samahuddin dihadapan para kepala sekolah dan kades yang baru di ambil sumpahnya kemarin
Saat dimintai keteranganya Dinas terkait dengan persoalan ini, kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Abdullah. membenarkan bahwa telah terjadi perpindahan sejumlah guru di lingkup pemda Buteng tanpa sepengetahuan dinas yang ia kendalikan.
Mantan kepala BKKBN ini merasa harus meminta keterangan bawahanya yang termutasi, berjumlah 34 guru tersebut sebab apa sampai termutasi lansung tanpa diketahui dinas PK.
"Sesuai arahan pak Bupati, nanti 34 guru yang pindah ini akan kita panggil menghadap pada hari senin. Sementara waktu, mereka (34 guru) akan di kembalikan kesekolah asal sampai kita proses semua, " terang Abdullah, Jumat (29/01/2021).
"Soal kebutuhan guru disekolah kan mesti diketahui dinas PK juga, jadi guru harus mengusul dulu ke dinas PK kemudian nanti jika memenuhi syarat akan di dorong kesana (BKPSDM) untuk di proses pindahnya, " bebernya.
Hingga berita ini tayang, kepala BKPSDM Buteng, Samrin Saerani, belum dikonfirmasi terkait pindahnya 34 guru tersebut.
Dzabur Al-Butuni