Okesulsel.com, Buton - Bernama Tegar Abdul Adzim seorang bayi laki-laki berusia empat bulan lebih, anak dari pasangan suami istri, Ekonur Hidayat dan Imroatu Sholikhah, warga Dusun Oengkolaki, Desa Oengkolaki, Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara (Sultra). Bayi tersebut sejak lahir tidak memiliki anus, membutuhkan perhatiam, uluran tangan dermawan dan semua pihak untuk operasi terakhir (pembuatan lubang anus).
Saat ini keluarga kecil ini menghadapi keterbatasan ekonomi. Eko ayah bayi Tegar mengatakan, bahwa anak ke 6 nya tersebut sudah dua kali menjalani operasi, pertama saat berusia satu hari setelah dilahirkan dan kedua pada usia satu minggu, setelah melihat perkembangan bayi yang masih mengalami masalah dan kendala, maka dilakukanlah operasi kedua.
“Dua kali operasi kami menghabiskan dana sebanyak sekitar kurang lebih lima juta rupiah. Anak saya menjalani operasi di rumah sakit Palagimata, Kota Baubau. Rencananya kami akan minta bantuan dan petunjuk dari pemerintah Desa Oengkolaki, Kepala Desa termasuk Sekretaris Desa agar membuatkan kami proposal bantuan karena keterbatasan ekonomi keluarga kami" Kata Eko saat ditemui okesulsel.com di rumah mertuanya, Desa Oengkolaki, Jumat, (12/2/2021)
Awal kisahnya saat melahirkan di Puskesmas Mawasangka papar Eko, saat itu istrinya diantar pada pukul 19.00 WITA dan anaknya Tegar lahir pada pukul 22.00 WITA, keesokan harinya dia dan istri sudah di perbolehan pulang ke rumah, tapi saat itu mereka berdua belum mengetahui anak tersebut tidak memiliki anus.
“Nanti besok sorenya (sehari setelah melahirkan) istri saya memberi tahu bahwa sang anak tidak memiliki anus, kami lansung telepon kembali bidanya dan bidan atas nama Iyan yang kemudian datang mengecek, yang lansung disimpulkan untuk secepatnya dirujuk ke Rumah Sakit Palagimata, sore itu lansung ke sana” Urainya
Hasil dari Rumah Sakit Palagimata saat itu Bayi di operasi karena hasil laboratorium (Rontgen) sinar X, ususnya belum sampai ke anus, sehingga di ambil langkah operasi atau di buat anus (buatan) disamping perut bagian atas.
Operasi kedua lanjutnya, Karena belum buang air bersih
di belah lagi bagian perutnya, diduga masih ada masalah dan bisa buang air, opersai kedua dilaksanakan seminggu setelah operasi yang pertama. Eko sangat berharap anaknya tidak bernasib sama dengan bayi lainnya yang pernah mengalami lahir tanpa anus dan meninggal dunia.
“Pihak rumah sakit menjelaskan di usia 4 bulan sang anak sudah bisa operasi ke 3 karena diperkirakan usus sudah bisa mencapai anus, operasi akan dilakukan di rumah sakit palagimata, kami hanya berharap ada bantuan dari dermawan sehingga anak kami dapat hidup normal, dan rumah sakit palagimata tidak kekurangan obat untuk pelaksanaan operasi ke 3 (Pembuatan Anus) tersebut” Tutup Eko yang keseharianya tidak memiliki pekerjaan menetap tersebut.
Bagi Dermawan yang berkenan membantu operasi bayi berumur 4 bulan bernama Tegar Abdul Azim dapat menghubungi ayahnya, Eko melalui sambungan telepon 085225325002 atas nama Eko. (Dzabur Al-Butuni)