Okesulsel.com, Sidrap - Waspada, Wabah virus covid-19 di Bumi Nene Mallomo Sidrap masih meraja lelah, untuk itu di perlukan kesadaran masyarakat, untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
Guna untuk memutus mata rantai virus Corona, cukup menerapkan pola 3 M, yakni Menggunakan Masker saat bepergian, rajin Memcuci Tangan dengan sabun dan Menjaga Jarak atau Hindari tempat kerumunan.
Hal tersebut di ungkapkan Jubir Satgas covid-19 Sidrap Dr. Ishak Kenre saat di konfirmasi melalui ponselnya, Selasa, 15 Februari 2021.
Lanjut Ishak Kenre mengatakan, untuk hari ini, ia akui adanya penambahan kasus terkonfirmasi Positif covid-19 Sidrap sebanyak 3 orang, yang tersebar di tiga Kecamatan, yakni Kecamatan MaritengngaE, Kulo dan Panca Rijang.
Selain adanya penambahan kasus baru, juga ada kabar kembira dengan adanya penambahan angka kesembuhan sebanyak 6 orang, dari Kecamatan Wt Pulu Sidrap, ungkap Ishak Kenre.
Di jelaskan Ishak Kenre, bahwa selama pandemi di Sidrap ini, sudah 844 orang terkonfirmasi positif covid-19, sembuh 676 orang (80) persen, dan 20 orang Meninggal.
Hingga saat ini, masih ada 148 pasien positif covid-19 yang tersisa, 130 orang Isolasi Mandiri, 13 orang Dirawat di RS, dan 5 orang Duta Covid-19, terang Ishak Kenre.
Wahyu salah satu warga Rappang mengatakan bahwa sepanjang surat Intruksi Bupati Sidrap tentang pembatasan kegiatan tidak tegas, dan tidak tebang pilih dalam bertindak, penyebaran virus Corona tidak dapat di tekan, dan bahkan akan lebih meluas dan bertambah.
Selain itu kata Wahyu, berdasarkan pengamatan di lapangan, selama surat Instruksi Bupati di keluarkan, baru sekali di lakukan operasi yustisi pada malam hari, pada tanggal 14 Februari lalu, dan hingga sekarang ini, aktifitas warga yang dapat mengundang kerumunan, sudah tak terbendung bahwa pembiaran oleh pihak berwewenan.
Lanjut Wahyu, sejatinya hal ini menjadi perhatian serius Pemerintah Daerah, jika bertekat dan serius untuk menekan dan memutus mata rantai penyebaran virus Corona di Bumi Nene Mallomo Sidrap, Instruksi Bupati Sidrap harus di jalankan secara proporsional, kunci Wahyu. (Risal Bakri)