Okesulesl.com, Wajo - Layanan panggilan darurat yang mirip dengan layanan 911 ini, dilauncing secara resmi oleh Bupati Wajo, Amran Mahmud didampingi Wakil Bupati Wajo, Amran SE, di Kantor Public Service Centre (PSC) Jl Andi Pallawarukka Sengkang, Kabupaten Wajo, Senin (11/2/2021).
Turut hadir, Kapolres Wajo, AKP Muhammad Islam, mewakili Dandim 1406 Wajo, Sekda Wajo H Amiruddin dan turut hadir secara virtual, Direktur Pengembangan Pita Lebar Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ir Marvel Sitomurang serta Wakil Direktur PT Jasnita Telokomido, Welly Kosasih dan sejumlah Pimpinan OPD.
Kepala Dinas Kominfotik Kabupaten Wajo, Dwi Apryanto mengatakan, Layanan Kedaruratan Wajo Masiga 112, memuat 11 jenis layanan kedaruratan, seperti permintaan layanan ambulans, penyelamatan manusia, penanganan kebakaran, penanganan kerusuhan dan huruhara, penanganan masalah kesehatan, penanganan kecelakaan, penanganan tindak krimimal dan/tindak pidana, penanganan kebencanaan, penanganan kekerasan pada perempuan dan anak, penanganan gangguan keamanan dan ketertiban serta penanganan kedaruratan lainnya.
"Kesemua layanan kegawatdaruratan ini, nantinya akan ditangani secara terpadu oleh perangkat daerah dan instansi vertikal. Jadi masyarakat yang butuh layanan darurat, tinggal menghubungi 112 melalui telepon, Bebas pulsa atau gratis. Petugas operator yang melayani 24 jam akan menghubungkan ke instansi Penyedia Layanan terkait," jelasnya.
Senada Kadis Kesehatan Kabupaten Wajo, dr Armin menambakan, Pelayanan Terpadu Tanpa Dinding bermaksud melakukan upaya kesehatan promotif, preventif dan kuratif dengan kerjasama lintas sektor serta terintegrasi dengan OPD, PKK, TNI dan Polri.
"Kita berharap dengan adanya layanan ini, dapat memberi manfaat menuju keluarga sehat dan SPM bidang kesehatan tercapai," harapnya.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Pita Lebar Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ir Marvel Sitomurang, dalam sambutannya secara virtual menyampaikan apresiasi kepada Pemda Wajo yang telah melakukan inovasi pelayanan cepat sehingga masyarakat bisa merasakan kehadiran negara.
"Terutama bagi Pemerintah Kabupaten Wajo, apalagi dikala pandemi yang masih berlangsung masyarakat banyak yang membutuhkan layanan darurat," katanya.
Lanjutnya, berdasarkan catatan Kementrian Kominfo, layanan tanggap darurat ini baru ada 65 dari 514 Kabupaten/Kota di Indonesia. Sedang khusus di Sulsel, Kabupaten Wajo adalah daerah ketiga yang memiliki layanan 112 setelah Kota Makassar dan Kota Pare-Pare.
Sementara Bupati Wajo Amran Mahmud, dalam sambutannya menjelaskan, Layanan Call Center 112 merupakan program Kementerian Kominfo dalam membantu Kabupaten Wajo menuju terwujudnya Smart City.
Call Center 112 lanjut dia untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat penanganan kedaruratan yang masif sigap dan siaga.
Itulah sebabnya, kata dia, mengapa call center 112 tersebut dinamakan Masiga (Bahasa Bugis) yang artinya Cepat, Masiga ini juga kepanjangan dari MAsif, SIgap dan siaGA.
"Jadi kalau ada yang membutuhkan layanan darurat tinggal telpon 112 melalui telepon, ini gratis tanpa pulsa. Masyarakat akan lansung terhubung dengan operator layanan kegawatdaruratan," terang Bupati Wajo sebelum melakukan launching.
Kegiatan ditutup dengan peninjauan Armada penyedia layanan kedaruratan dan kunjungan ke ruang operator Call Center melihat bagaimana operator melayani panggilan darurat yang masuk serta bagaimana menanganinya.