OkeSulsel.Com, Wajo - Bupati Wajo menghadiri puncak peringatan Hari Jadi Wajo (HJW) ke 622 yang digelar di gedung DPRD Wajo, Senin 29 Maret 2021.
Puncak peringatan HJW ke 622 dilaksanakan melalui rapat paripurna DPRD Kabupaten Wajo.
Peringatan HJW ke 622 tahun 2021 ini dikemas dengan tema, Melalui Hari jadi Wajo Kita Wujudkan Tatanan Kehidupan Normal Baru Menuju Wajo Maju dan Sejahtera.
Rapat paripurna ini dihadiri Sekda Provinsi Sulslel, Anggota DPR RI, Anggota DPRD Provinsi Sulsel, Bupati Wajo, Wakil bupati Wajo, Sekda Wajo, Forkopimda, ketua Tim penggerak PKK, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Sejumlah undangan lainnya.
Sidang paripurna dipimpin ketua DPRD Wajo, H. Andi Alauddin Palaguna, didampingi Wakil ketua I, Ir Firmansyah Perksesi dan Wakil ketua II, Ir.H. Andi Senurdin, dan dihadiri anggota DPRD Wajo lainnya.
Ketua DPRD Wajo, sebelum membuka rapat, menyampaikan rasa prihatin atas ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Makassar.
"Atas nama DPRD Kabupaten Wajo, saya sampaikan rasa prihatin atas musibah bom bunuh diri yang terjadi di Makassar kemarin," ujarnya.
Menurut A. Alauddin Palaguna, rapat paripurna peringatan Hari Jadi Wajo (HJW) dilaksanakan secara sederhana, ditengah pandemi Covid- 19, rapat ini dilaksanakan sesuai dengan protokoler kesehatan.
Legislator PAN ini, menyampaikan penghargaan yang setinggi - tingginya kepada Plt Gub Sulsel yang diwakili Sekertaris daerah provinsi Sulsel, dan seluruh undangan atas kehadirannya dalam rapat paripurna HJW.
Bupati Wajo, H. Amran Mahmud, mengatakan, hari ini Wajo telah berusia 622 tahun.
Seiring perjalanan waktu yang panjang ini, Wajo
telah melalui berbagai masa yang dinamis, dan
tercatat sebagai sejarah yang diwarnai berbagai perubahan dalam berbagai aspek kehidupan.
Mulai dari kehidupan berbangsa dan bernegara,
sampai kepada kehidupan sosial, ekonomi kemasyarakatan, dan kehidupan beragama
"Peringatan Hari Jadi Wajo ini, secara filosofis
dimaksudkan untuk menengok masa lalu yang
merupakan rangkaian perjalanan leluhur kita, agar
dapat dijadikan sebagai pelajaran yang bernilai,
dalam menapaki masa kini dan merancang masa
depan yang lebih baik," ujar Amran.
Orang nomor satu di Wajo ini mengajak, untuk menjadikan momen ini,
sebagai inspirasi dan motivasi untuk mengisi dan
membingkai kembali setiap detik-detik perjuangan
tanah Wajo, dengan karya dan prestasi.
"Kita wajib cinta dan bangga sebagai warga tanah Wajo.
Rasa cinta dan bangga itu, harus termanifestasikan melalui spirit kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, dan kerja tuntas, sesuai
dengan potensi dan kapasitas kita masing-masing,
demi meraih cita-cita besar bersama mewujudkan
pemerintah amanah, menuju Wajo maju dan
sejahtera," katanya.
Amran juga mengurai berbagai persoalan yang dihadapi, tahun
2019, Wajo mengalami defisit 67,6 milyar rupiah
dan banjir yang melanda Wajo. Memasuki 2020,
pandemi Covid-19 yang masih terasa dampaknya
hingga kini.
"Kesemua tantangan dapat kita atasi
bersama, dengan berbagai langkah antisipatif,
strategis dan komprehensif.
Kinerja pembangunan
daerah
yang
meningkat, dapat dilihat dari perkembangan
kondisi ekonomi makro Kabupaten Wajo selama 2 tahun terakhir," jelasnya.
Ketua DPD PAN ini menyebut, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wajo mengalami peningkatan dibanding tahun
2018 yang tumbuh sebesar 1,08% meningkat
menjadi 4,06% di tahun 2019, dan melambat
menjadi -1,17% di tahun 2020.
Katanya, pertumbuhan yang
terkontraksi pada 3 lapangan usaha yang memiliki
kontribusi terbesar yaitu sektor pertanian,
perdagangan dan konstruksi.
Fluktuasi pertumbuhan ekonomi juga
berpengaruh pada
pendapatan perkapita
Kabupaten Wajo, dimana pada tahun 2018
pendapatan perkapita sebesar 47,15 juta rupiah
meningkat menjadi 49,87 juta rupiah dan akibat
pandemi Covid-19, pendapatan perkapita di tahun
2020 menurun menjadi sebesar 49,58 juta rupiah.
Kondisi pelambatan pertumbuhan ekonomi dan
penurunan pendapatan perkapita di tengah
pandemi Covid-19 juga menambah tingkat sebesar 0,04% menjadi 6,95% di
tahun 2020. Sedangkan di tahun 2018, tingkat
kemiskinan Kabupaten Wajo sebesar 7,5%
mengalami penurunan di tahun 2019 sebesar
0.59% menjadi 6,91%. Namun tingkat kemiskinan
Kabupaten Wajo lebih baik dibandingkan capaian
Nasional dan Provinsi Sulawesi Selatan.
Pandemi covid-19 juga menyebabkan tingkat
pengangguran terbuka mengalami peningkatan.
Di tahun 2020 tingkat pengangguran terbuka
bertambah sebesar 1,33% menjadi 4,33%.
"Padahal di tahun 2019, kita mampu menekan
tingkat pengangguran terbuka menjadi sebesar
3,30% dibanding pada tahun 2018 sebesar 3,79%.
Indeks pembangunan manusia setiap tahun
mengalami peningkatan, di tahun 2018 sebesar
68,57. Meningkat menjadi 69,05 dan di tahun 2020 meningkat lagi menjadi 69,15," pungkasnya.
Sekertaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Abdul Hayat, mengapresiasi kegiatan ini dan mengucapkan selamat hari jadi Kabupaten Wajo yang ke 622.
"Atas nama pemerintah dan pribadi mengucapkan selamat hari jadi Wajo ke 622," ujarnya.
Abdul Hayat mengharapkan terjadinya pemulihan ekonomi nasional, ditengah wabah pandemi, salah satunya adalah pembangunan infrastruktur harus bergerak.
Untuk pelaksanaan pemulihan ekonomi, kata Hayat, ada 2 hal yang harus dilakukan yaitu memperkuat investasi, dan menggiring pelaku sektor pertanian, perkebunan, perikanan untuk melakukan ekspor.
"Dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi, Pemprov telah membangun sejumlah infrastruktur jalan di Wajo, melalui transfer APBD Provinsi, dan pada bulan Januari telah diresmikan sejumlah ruas jalan diataranya, ruas Anabanua, ruas Sabbangparu, yang bertujuan untuk memperlancar transportasi, sehingga masyarakat lancar memasarkan hasil pertanian dan perkebunannya," jelas Hayat.(red)