Okesulsel.com, Buton - Silaturahmi masyarakat Desa Wadiabero, Kecamatan Gu Kabupaten Buton Tengah yang dirangkaikan dengan Pisah Sambut Kepala Desa Wadiabero antara yang lama bapak Ismal kepada kepala desa yang baru terpilih pada pilkades tahun 2020 bapak Imran, yang dilaksanakan di Gedung Kesenian Desa Wadiabero sempat dihentikan.
Acara yang dimaksud dihentikan Bupati Buton Tengah, H. Samahuddin untuk mengikuti panggilan Allah SWT yakni melaksanakan Sholat Ashar berjamaah di Masjid Nurul Jadid Wadiabero. Semua Hadirin tampak berpaling meninggalkan kegiatan yang terlaksana.
Sebelumnya, Mantan Kepala Desa Wadiabero, Ismail dalam sambutanya mengucapkan terimakasih kepada masyarakat desa wadiabero selama masa jabatanya, berterimakasih kepada dinas terkait yang telah memberikan masukan dan arahan kepadanya selama menjabat.
"Kami juga sangat bersyukur dan berterimakasih atas kehadiran bapak bupati Buton Tengah, Tidak bisa saya membalas semua pembinaannya, mudah mudahan semua aparat saya juga seluruh masyarakat Desa Wadiabero 24 tahun menjabat dari kepala kampung saya tidak bisa membalas, saya kembalikan kepada Allah" Ungkap Ismail dalam Sambutanya dihadapan seluruh masyarakat Desa Wadiabero, Senin (1/3/2021).
Selanjutnya Kepala Desa terpilih, Imran, mengatakan dalam sambutanya memohon maaf kepada kepala desa yang lama, dan berterimakasih telah membangun Desa Wadiabero, sembari memohon petunjuk untuk memimpin kepala desa hingga selesai periode.
"Saya mohon maaf jika ada salah, saya harap masyarakat dapat bersatu kembali bersama membangun desa wadiabero, tidak ada lagi pro kontra atau perbedaan" Kata Imran.
Sementara itu Bupati Buton Tengah saat membawakan sambutanya azan berkumandang Ashar dan menghentikan sambutanya, mengutamakan panggilan Allah, SWT hadirin kemudian bubar, sambutan dilanjutkan setelah melaksanakan sholat Ashar.
"Saya hanya menyampaikan, ingat kepala desa terpilih, bapak Imran saat terpilih ada dua pilihan, dunia dan akhirat, tulis dan ikhlaslah untuk masyarakat, kalau baik maka kita akan rasakan di akhirat, kemudian kepada kepala desa lama pak Ismail yang menjabat dari kepala kampung, pada tahun 1978 sampai menjadi kepala desa, terimakasih saya anggap orangtua saya, terimakasih" Kata Samahuddin menutup Sambutanya. (Dzabur Al-Butuni)