OkeSulsel.Com, Wajo - Bupati Wajo, Amran Mahmud berharap Wajo bisa menjadi terdepan dan menjadi contoh serta menjadi kunjungan untuk belajar bagaimana mengembangkan kakao. Dirinya berharap pengembangan Kakao Wajo agar bisa berjaya kembali berjaya seperti beberapa tahun silam.
Harapan tersebut disampaikan saat menutup Sekolah Lapang Budidaya Kakao Kabupaten Wajo, Ahad, 8 Agustus 2021 di Desa Tobatang Kecamatan Pammana.
Amran Mahmud menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Pemerintah Sulawesi Selatan atas perhatiannya kepada Kabupaten Wajo. Menurutnya, Sekolah Lapang yang dilaksanakan dari tanggal 12 Juli sampai 8 Agustus 2021 ini adalah bentuk kepedulian Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dalam hal ini Gubernur dan Wakil Gibernur Sulsel untuk mengembalikan komoditas ekspor yang pernah dinikmati masyarakat Wajo di masa lalu.
"Tahun 2020 lalu sebelum masa pandemi, saat Bapak Gubernur berkunjung dan meresmikan jalan bantuan dana transfer provinsi di Desa Lapaukke. Beliau menitipkan ingin mengembalikan kejayaan komoditas ekspor yang bisa juga untuk membangun perekonomian masyarakat yang pernah dinikmati petani perkebunan di masa lalu,"ucap Amran,
Amran Mahmud pun menindaklanjuti dan langsung menghadap kepada Gubernur di Makassar. "Pada Saat itu bersama Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan berdiskusi dan merencanakan penganggarannya untuk membantu kita di Wajo," tuturnya.
Alhamdulillah, lanjut Amran Mahmud, di bulan Juli kemarin diwujudkan dengan terlaksananya Sekolah Lapang Budidaya Kakao di Kabupaten Wajo ini.
" Hal ini bertujuan agar sebelum diberikan bibit untuk dibudidayakan, diberikan pencerahan, Skill dan ilmu serta ditambah pengalamannya agar bisa mengembangkan kakao dengan baik,"kata Amran.
Amran pun menitipkan kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Kabupaten Wajo untuk mengawal program ini. "Saya berharap agar Jajaran Dinas Pertanian dan Ketahanan Kabupaten Wajo untuk mengawal, mendampingi dan mengawasi program ini agar bantuan ini tidak sia-sia. Karena tanaman juga itu butuh perhatian dan perawatan," Kata Amran.
Amran menjelaskan bahwa untuk sukses itu dibutuhkan etos kerja, yaitu kerja keras, kerja ikhlas dan kerja ikhlas. "Kerja keras misalnya dengan rajin merawat tanaman karena tanaman itu berbeda hasil produksinya ketika dirawat dengan baik daripada ditanam dan dibiarkan begitu saja. Kerja ikhlas adalah bekerja dengan senang dan tanpa ada keterpaksaan sehingga semua terasa ringan dan tidak ada beban. Kerja cerdas ya seperti yang kita telah lakukan dengan belajar bagaimana ilmu budidaya kakao melalui sekolah lapang ini,"jelas Amran.
Amran juga menyampaikan duka cita mendalam atas berpulangnya ke Rahmatullah Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Ardin Tjatjo. "Beliau adalah orang baik. Beliau selalu mengingatkan kepada saya untuk tidak stress dalam menghadapi Covid-19, semangat saja terus bekerja sehingga saya tidak pernah lupa kata- kata beliau. Sampai tiba-tiba datang kabar duka dari Makassar. Tentu kita merasa sangat kehilangan,"ucap Amran.
"Oleh karena, melalui kesempatan ini itu mari kita sejenak mendoakan Almarhum, semoga amal ibadah dan perbuatan baik beliau diterima. Insya Allah beliau husnul khatimah," tambahnya seraya memimpin doa mendoakan Andi Ardi Tjatjo.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Plt. Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov. Sulsel, Pendamping sekaligus pemberi materi, Prof.Dr.Ir. H Nasaruddin, M.Si dan Prof. Dr. Ir. Ade Rosmana, DEA, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Wajo, Camat, Kapolsek dan Danramil Pammana serta para petani kakao.(*)