OkeSulsel.Com, Jakarta - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Ganip Warsito mengajak masyarakat Indonesia bersatu melawan Covid-19. Persatuan masyarakat Indonesia merupakan kunci utama mengakhiri pandemi Covid-19.
"Kata kuncinya harus bersatu. Kita sama-sama bersatu melawan Covid-19. Kuatkan persatuan dan kesatuan kita," katanya dalam diskusi virtual yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Minggu (15/8).
Mantan Kepala Staf Umum TNI ini menuturkan, sejarah mencatat masyarakat Indonesia pernah bersatu menghadapi masalah bangsa, yakni melawan penjajah. Usaha masyarakat tidak sia-sia, Indonesia akhirnya berhasil mencapai kemerdekaan dan mengusir penjajah dari Bumi Pertiwi.
"Apalagi saat ini adalah momen kita memperingati kemerdekaan RI. Ini kita gunakan untuk merajut kembali persatuan dan kesatuan untuk bersama-sama berkontribusi melawan pandemi Covid-19," sambungnya.
Ganip menuturkan ada tiga hal yang bisa dilakukan masyarakat Indonesia saat bersatu melawan Covid-19. Pertama, menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Kedua, mengikuti vaksinasi Covid-19.
"Ketiga, aware dengan kondisi kesehatan tubuh. Misalnya ada hal-hal yang dirasa tidak nyaman di tubuh, kurang sehat, segera lakukan testing supaya kita yakin bahwa kita tidak terpapar Covid-19," ujarnya.
Sebagai informasi, data Kementerian Kesehatan 14 April 2021, 3.833.541 orang di Indonesia terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah tersebut, 116.366 orang di antaranya meninggal dunia, 3.321.598 sudah sembuh dan 395.577 masih menjalani perawatan atau isolasi.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, bahwa virus corona kemungkinan akan hidup cukup lama dengan masyarakat Indonesia. Karena itu, pemerintah akan menyusun roadmap untuk mengatur aktivitas masyarakat karena hidup berdampingan dengan Covid-19.
"Ke depannya mungkin besar bahwa virus ini akan hidup cukup lama bersama kita. Jadi arahan Presiden kita harus miliki roadmap gimana kalau ke depannya virus ini hilang butuh waktu sampai tahunan," katanya saat jumpa pers virtual, Senin (9/8).
Budi menambahkan, pemerintah ingin aktivitas masyarakat dan ekonomi tetap bisa berjalan dengan kondisi yang lebih aman. Maka, pemerintah akan segera membuat pilot project yang mengatur secara digital penerapan-penerapan protokol kesehatan di 6 aktivitas utama.
"Perdagangan modern seperti mal, departemen store, perdagangan tradisional seperti pasar basah atau toko kelontong, kantor dan kawasan industri, transportasi baik darat laut udara, pariwisata hotel resto event, keagamaan, pendidikan," terangnya.
Budi melanjutkan, protokol kesehatan yang mendampingi kehidupan masyarakat ke depan bisa benar-benar praktis. Misalnya berbasis digital atau teknologi informasi (IT).
"Dan udah diputuskan Presiden akan gunakan aplikasi peduli lindungi sebagai dasar dan minggu depan mulai di beberapa mal kerja sama dengan asosiasi mal Indonesia," tutupnya.(bakri)