OKESULSEL.COM, BUTON TENGAH - Perolehan nilai MCP (Monitoring Center for Prevention) kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tengara (Sultra) yang dikeluarkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), masih sangat rendah. Hingga September 2021, Buteng masih menempati peringkat 13 (tiga belas) dari total 17 kabupaten/kota se Sultra.
"Sampai sekarang kita masih peringkat 13, persentase nilainya masih sekitar 17 koma sekian persen," ungkap Konstatinus Bukide, selaku Sekda Buteng, Senin (11/10/2021).
Konstatinus Bukide menjelaskan bahwa rendahnya nilai MCP Buteng dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah masaalah SDM di dalam ruang lingkup Pemerintahan Buteng sendiri, serta belum terisinya beberapa komponen yang ada dalam indikator penilaian oleh dinas-dinas terkait. Indikator yang dimaksud antara lain, pengadaan barang jasa, perizinan (pelayanan terpadu satu pintu, perencanaan dan penganggaran APBD, APIP, optimalisasi pajak daerah, menajemen ASN, menajemen aset serta tata kelola dana desa.
"Makanya saya panggil dinas-dinas terkait minggu lalu supaya kita rapat dan evaluasi persoalan ini," lanjut Sekda Buteng tersebut.
Diterangkannya, dari semua indikator yang disebutkan sebelumnya, yang menjadi sorotan perihal MCP tahun ini adalah masaalah APIP. Sama seperti tahun sebelumnya, menurut jendral ASN di Buteng ini, APIP masih menjadi indikator yang memiliki nilai terendah dibanding yang lainnya.
"Apip ini kan sebenarnya secara tidak lansung mempengaruhi semuanya. Tahun lalu, nilai MCP kita 70 koma sekian persen. dan memang masaalahnya ya di SDM tadi," ucapnya.
Kendati demikian, Sekda Buteng itu masih berharap hingga Desember nanti, persentase nilai yang diperoleh Buteng bisa membaik.
Reporter: Agus