Amran Mahmud |
okesulsel.com, WAJO- Di Wajo siapa yang tak kenal beliau, bahkan jauh sebelum beliau menjadi wakil Bupati lalu periode ini menjadi seorang Bupati, beliau terkenal humanis dan aktif di berbagai kegiatan kemasyarakatan. Kebiasaan Bupati Wajo, Amran Mahmud untuk sisi yang satu ini, sepertinya layak diapresiasi sekaligus ditiru bagi siapapun. Termasuk bagi pemimpin daerah lain.
Kesibukannya saat ini sebagai orang nomor satu, tidak membuat Amran Mahmud yang bergelar doktor, mengabaikan kegiatan kemasyarakatan, bahkan selalu meluangkan waktu tampil di forum publik, baik webinar atau seminar lintas organisasi, maupun dialog interaktif yang melibatkan sejumlah peserta. Seperti kalangan akademisi, dan aktivis.
Sedapat mungkin beliau terjun langsung menghadiri undangan yang ditujukan kepadanya meskipun kegiatan di pemerintahan sangat padat, Amran bisa saja mendelegasikan kehadirannya sebagai narasumber kepada bawahannya, tetapi itu tidak dilakukan oleh beliau, sepanjang sehat meskipun sebentar beliau menyempatkan hadir di setiap kegiatan kemasyarakatan yang mengundangnya.
Bupati Amran Mahmud tidak akan menghindar. Bila memang tidak bertepatan dengan kegiatan lain, atau tidak punya jadwal yang sudah ter agendakan, Amran tak demam panggung untuk tampil. Ia bahkan selalu terbuka berdialog dalam sesi tanya-jawab.
Berdasarkan catatan, selama dua bulan terakhir misalnya, sedikitnya ada lebih 10 lembaga dan perguruan tinggi yang menjadikan wakil direktur Pascasarjana IAI As’adiyah ini sebagai narasumber.
Bukan hanya di Wajo, tapi juga di luar daerah. Diantaranya, didaulat membawakan kuliah umum di depan civitas akademika Universitas
Negeri Makassar (UNM), narasumber di kuliah umum dan kuliah tamu yang digelar Universitas Muhammadiyah Makassar, hingga salah satu sekolah tinggi di Takalar.
Di forum pemuda dan aktivis, Amran Mahmud yang tak lain ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Wajo ini, juga tak alergi untuk berdiskusi. Seperti belum lama ini di forum Pemuda Muhammadiyah Sulsel, Webinar PB HMI, maupun dialog dengan lintas aktivis perguruan tinggi yang digelar HMI MPO Cabang Wajo.
Begitu pula beberapa hari lalu, Amran Mahmud tampil di dialog interaktif di cafe KM 10 yang melibatkan tokoh masyarakat dan lintas elemen. Bahkan, rata-rata dialog/diskusi, webinar yang dihadiri, Amran Mahmud tampak antusias menjawab beragam pertanyaan. Termasuk masukan dan kritikan.
“Justru di forum-forum seperti itu, kita bisa menyerap juga beragam aspirasi. Termasuk tentunya aspirasi langsung ketika turun bercengkrama dengan warga,” papar Amran Mahmud ketika menjawab pertanyaan mengenai kebiasaannya tampil sebagai narasumber, Minggu (7/11/21).
Amran Mahmud yang juga aktif diberbagai organisasi kemasyarakatan dan organisasi sosial, mengurai, masukan maupun kritikan harus dijadikan sebagai penyemangat untuk terus menebar kebaikan. Karena itu, dirinya selalu terbuka menghadiri beragam diskusi sepanjang tidak bertepatan kegiatan lain.
“Saya tentu berterima kasih jika ada berbagai lembaga dan organisasi yang mengundang untuk tampil berdiskusi. Selain berbagi pengalaman, sekali lagi, sangat penting kita mendengar masukan, maupun kritikan demi kemajuan dan pengembangan daerah kita tercinta,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Amran Mahmud selain dikenal sebagai kepala daerah berlatarbelakang politisi, dia juga adalah akademisi, cendikiawan. Sejak dulu dikenal sederhana, peduli dan selalu turun berinteraksi dengan warga.
Di samping itu, Amran Mahmud tergolong pemimpin yang cekatan. Seperti di saat ada bencana atau musibah yang menimpa warganya, ia bergerak cepat melakukan penanganan. Diantaranya turun langsung ke lokasi, hingga menyerahkan bantuan kemanusiaan. Tak sedikit, ia ikhlas membantu dari dana pribadinya.
Keaktifan dan kepedulian sosial beliau yang tinggi, salah satunya bisa dilihat dengan diamanahkan nya beliau sebagai Ketua Palang Merah Indonesia selama dua tahun terakhir ini. *DAR*