Susana Kantor Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) saat dikunjungi Andi Yuliani Paris dan Bupati Wajo (Foto Humas Diskominfo Wajo) |
okesulsel.com, JAKARTA - Bupati Wajo, Amran Mahmud, bersama jajaran mendampingi anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Andi Yuliani Paris, menyambangi Kantor Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (17/11/2021).
Turut ikut mendampingi, yakni Sekretaris Daerah (Sekda) Wajo, Armayani, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Wajo, Andi Pallawarukka, serta Direktur PT Wajo Energi Jaya, Lukman Hamid.
Adapun agendanya dalam rangka mempertanyakan progres permohonan perubahan alokasi gas kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang semula dialokasikan untuk pembangunan power plant menjadi proyek compressed natural gas (CNG).
Yuliani menyampaikan bahwa kehadirannya di SKK Migas sebagai bentuk perhatian dan kepedulian dirinya yang selama ini telah memperjuangkan optimalisasi pemanfaatan gas di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), bagi kepentingan masyarakat.
"Saat ini saya bersama Bupati Wajo dan rombongan yang terdiri atas Sekretaris Daerah, Kepala Bappelitbangda, dan Direktur PT Wajo Energi Jaya," ucap legislator Partai Amanat Nasional (PAN) yang terpilih dari daerah pemilihan Sulsel ini.
Amran Mahmud pada kesempatan itu berharap perubahan alokasi ini bisa meningkatkan produksi gas yang dikelola PT Energy Equity Epic Sengkang (EEES) sehingga berdampak pada peningkatan dana bagi hasil (DBH) migas yang diterima oleh Pemerintah Kabupaten Wajo.
"Tentu hal itu akan berdampak pada peningkatan kapasitas fiskal daerah dalam melaksanakan pembangunan," ucapnya.
Amran Mahmud juga mengapresiasi dukungan dan perhatian Yuliani terhadap pengelolaan gas di Wajo, termasuk pembangunan jaringan gas (jargas) yang sedang berlangsung.
"Ini bisa menjadi motivasi bagi Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Wajo untuk bekerja lebih keras dan memanfaatkan alokasi gas yang ada bagi kepentingan masyarakat," tuturnya.
Sementara, Direktur PT Wajo Energi Jaya, Lukman Hamid, menjelaskan tentang skema pelaksanaan proyek CNG beserta pemasarannya kepada SKK Migas apabila permohonan perubahan alokasi itu dikabulkan. Pihaknya siap menjalin kerja sama dengan PT Kawasan Industri Makassar (KIMA) yang akan menjadi konsumen CNG.
"Seperti diketahui, pada tahun 2012, BUMD Wajo mendapatkan alokasi gas berdasarkan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) antara PT Wajo Energi Jaya dengan PT Energy Equity Epic Sengkang dengan pembagian alokasi berupa power plant, jaringan gas rumah tangga, dan pendirian stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG)," ucapnya.
Akan tetapi, lanjutnya, karena PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mengalami surplus daya akibat masuknya sejumlah pembangkit ke dalam sistem kelistrikan di Sulawesi, pembangunan power plant tidak dapat direalisasikan hingga saat ini. "Akibatnya, jatah alokasi gas tersebut tidak termanfaatkan," ungkapnya.
Pihak SKK Migas menanggapi positif agenda pertemuan tersebut. "Kita akan segera menindaklanjuti permohonan BUMD Kabupaten Wajo," ucap Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas. (Syaf)