Herizal Apriansyah |
BENGKULU – Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu Herizal Apriansyah berikan tanggapannya terkait keluhan petani yang keluhkan soal mahalnya harga bibit.
Adapun untuk mendapatkan bantuan para petani harus tergabung dalam kelompok tani. Ia menjelaskan bahwa bantuan tersebut diberikan secara rolling dikarnakan alokasi dana yang tidak bisa terpenuhi. Dalam hal ini jika para petani hanya sekali mendapatkan bantuan hal tersebut wajar.
“Untuk bibit itu setiap tahun programnya ada dari APBN dari bibit padi, bibit jagung itu setiap tahun ada. Yang namanya bantuan pemerintah itu tidak bisa perorangan harus kelompok, karna di kelompok tani ini dia mengajukan kepada Dinas Pertanian,” ucap Herizal Senin (14/02/2022).
“Karna kelompok tani ini se-Provinsi banyak dan dana alokasi tidak bisa terpenuhi semuanya sehingga diberhilirkan tidak setiap tahun dapat.Jadi wajar saja Petani hanya sekali dapat bantuan tidak setiap tahun dapat, karna kita bagi ketempat lain yang belum dapat tergantung dengan banyuan yang ada dan kelompok tani yang mengajukan,” sambung Herizal.
Herizal berharap kalau bisa bantuan tersebut dapat terpenuhi, namun sangat tidak memungkinkan mengingat banyaknya kelompok tani dan minimnya dana. Sebelumnya, petani di Rawa Makmur, Kota Bengkulu mengeluhkan potensi kerugian pada hasil panen akibat banjir yang merendam areal persawahan beberapa hari terakhir. Hal ini diperparah dengan kenaikan harga bibit. Sehingga petani diprediksi akan memotong hasil panennya untuk penyemaian bibit baru. Namun, Herizal mengatakan bahwa pemerintah akan mendata para petani yang terdampak banjir.
“Kalau bisa terpenuhi dapat semua bantuan tapikan gak mungkin setiap setia tahun se Provinsi dapat jadi dirolling mungkin tahun ini dapat tahun depan gak dapat lagi gantian yang lain gitu. Kita meminta pihak terkait segera mendata para petani-petani yang terkena dampak dan berharap bisa diberikan bantuan,” demikian Herizal.(adv)