OKESULSEL.COM, BUTON TENGAH - Masyarakat di Kelurahan Gut Timur, Kecamatan Lakudo keluhkan air dari PDAM yang sudah sepekan belum juga mengalir, Minggu (04/04/2022).
Pasalnya, hingga memasuki bulan suci ramadhan tahun ini, air yang berasal dari PDAM milik pemerintah kabupaten Buton yang selama ini menjadi tumpuan masyarakat kini dikeluhkan oleh masyarakat akibat jadwal mengalirnya dianggap tidak jelas, bahkan hingga tidak mengalir sama sekali.
"Kita ini mau kerja apa-apa kayak susah sekali, air tidak mengalir-mengalir, biar kita mau mandi, mau mencuci sudah susah, apalgi ini sudah bulan puasa kasian," ucap salah seorang Ibu dengan inisial WT, Minggu (04/04/2022).
Menurut Ibu 3 anak itu, kejadian seperti ini sudah sering kali terjadi. Terkadang penampung air miliknya harus kosong selama berhari-hari karena tidak adanya aliran air dari PDAM.
"Sudah sering mi kasian, biasa mengalir cuma satu hari, itu juga nanti tengah malam baru jalan, setelah itu tidak jalan lagi berhari-hari," lanjutnya.
Kejadian serupa tidak hanya dirasakan oleh Ibu WT, Ani (nama samaran) mengaku juga merasakan hal yang sama, bahkan dirinya mengungkapkan masaalah tidak mengalirnya air dari PDAM sudah dirasakan oleh hampir semua masyarakat di Kelurahan GU Timur.
"Saya tanya juga orang-orang dibagian gunung sana yang dekat dengan PAM, sama katanya belum jalan juga ini ledeng," ungkapnya.
Selain langkanya air yang tidak mengalir, sebagian besar masyarakat juga mengeluhkan persoalan pembayaran yang dianggap tidak sesuai. Keduanya mengaku beban pembayaran bulanan yang diberikan oleh pihak PDAM seperti berbanding terbalik dengan jumlah pemakaian air yang digunakan. Terlebih air yang jarang mengalir namun oembayaran dirasa cukup tinggi.
"Kita ini pusing, apalagi sudah masuk pembayaran, mahal sekali, kadang kita kaget-kaget sampai 500 ribu per bulan baru air kadang cuma berapa kali saja dia jalan," kata keduanya.
Sementara itu, sampai saat ini pihak pengelola PDAM sendiri belum memberikan komentar terkait masaalah tersebut. (Agus).