Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nana Sudjana didampingi Wakapolda, Brigjen Pol CH Patopoi dan PJU Polda Susel di hadapan wartawan dalam Giat Donor Darah dan Baksos HUT ke-71 Divisi Humas Polri di Aula Mappaoddang Mapolda Sulsel (Foto: ABDUL/Okesulsel.com)
Lead: Kegiatan donor darah dan baksos HUT ke-71 Divisi Humas Polri 2022, Kapolda Sulsel, Nana Sudjana akui hubungan Polri dan Media terjalin baik dan berharap ke depan semakin baik. Disebutkan, situasi kamtibmas relatif kondusif. PR-nya, fokus kasus pembusuran, geng motor dan tawuran. (Redaksi).
Okesulsel.com, MAKASSAR - Saat ini sudah terjalin hubungan baik dengan media, istilahnya terjadi simbiosis. Yaaa, simbiosis mutualisme (maksudnya, saling membutuhkan dan saling menguntungkan). Ke depan kita berharap sinergitas antara Polri dan media (baca: Pers), diupayakan semakin baik.
Demikian antara lain seruan pencerahan Kapolda Sulsel, Irjen Pol. Drs. Nana Sudjana, AS., MM., pada pelaksanaan kegiatan (giat) donor darah dan bakti sosial Polda Sulsel.
Pelaksanaan donor darah dan bakti sosial (baksos) itu dilaksanakan serangkaian dengan Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 Divisi Humas Polri tahun 2022. Kegiatan ini digelar di Aula Mappaoddang Mapolda Sulsel, Senin, (24/10-2022).
Mendampingi Kapolda Sulsel, hadir Wakapolda Sulsel, Brigjen CH, Patopoi, S. St., M.K., Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Komang Suartana, dan PJU Polda Sulsel lainnya. Sedangkan pendonor darah kalangan wartawan media cetak, media elektronik dan media online serta personil kepolisian,
Kapolda Sulsel Nana Sudjana mengungkapkan kegiatan donor darah dan baksos ini dilaksanakan serentak di seluruh Polda. "Donor darah dari para insan pers dan juga personel Polda Sulsel diagendakan lebih kurang 200-an orang. Sedangkan baksos untuk wartawan berupa pemberian sembako dan uang bensin sedikit;" kilah Nana Sudjana.
Menurut Kapolda Sulsel, baksos ini berdasarkan amanah Kapolri terkait dengan pengalihan subsidi BBM. Kapolda Sulsel menyebutkan, selain donor darah dan baksos, dalam rangka HUT ke-71 Divisi Humas Polri tahun 2022 ini, digelar juga sejumlah kegiatan lainnya.
"Diantaranya lomba video pendek, lomba penulisan Artikel dan kegiatan lainnya. Peserta yang ikut berpartisipasi terbanyak dari wilayah Polda Sulsel, " ungkap Kapolda Sulsel yang direspon dengan aplaus dan teriakan huuu....
para awak media pertanda senang dengan capaian itu.
Disebutkan, sepanjang tahun 2022 telah diselesaikan kasus pembusuran 40 kasus dan perang kelompok 98 kasus. Kasus yang muncul umumnya terjadi di Makassar. Selama menanganin kasus tercata 4 personel polisi sempat terkena busur.
Cara penanganannya, urai Kapolda, pre entif, preventif dan represif. Dengan melibatkan unsur lain seperti TNI, Pemda, Babinkamtibmas, tokoh masyarakat dan unsur lainmya. Disebutkan, kasus pembusuran itu telah 10-an tahun munculnya dan membudaya.
Nana Sudjana tsknsependaoat kalau pembusuran itu disebut budaya. "Semua budaya itu baik, jadi pembusuran bukan budaya, " cetus Jenderal bintang dua tersebut menampik.
Untuk itulah Kapolda Sulsel mengimbau kepada para orangtua agar mengawasi anak-anaknya. Karena dari
kasus pembusuran yang terungkap, tersangkanya umumnya dari anak-anak remaja.
(*).
Giat Donor Darah HUT ke-71 Divisi Humas Polri di Aula Mappaoddang Mapolda SuIsel. Pendonor polisi (kiri) dan pendonor wartawan (kanan). (Foto: ABDUL/Okesulsel,com). |
Kapolda Sulsel, Irjen Nana Sudjana secara simbolis serahkan bansos ke perwakilan media yang ditunjuk (Foto: ABDUL/Okesulsel,com).
Kamtibmas Relatif Kondusif. Pembusuran,
Geng Motor dan Perang Kelompok Jadi PR
Selanjutnya, secara makro, Nana Sudjana juga menegaskan babwa situasi kambtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) di wilayah hukum Polda Sulsel relatif kondusif. Namun, diakuinya masih terjadi kasus yang menjadi PR (baca: pe er).
Di samping menangani kasus lain yang terjadi, ada 3 kasus yang meresahkan masyarakat menjadi fokus perhatiannya. Dalam hal ini, kasus pembusuran, geng motor dan kerusuhan persng kelompok atau tawuran.
Selanjutnya, secara makro, Nana Sudjana juga menegaskan babwa situasi kambtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) di wilayah hukum Polda Sulsel relatif kondusif. Namun, diakuinya masih terjadi kasus yang menjadi PR (baca: pe er).
Di samping menangani kasus lain yang terjadi, ada 3 kasus yang meresahkan masyarakat menjadi fokus perhatiannya. Dalam hal ini, kasus pembusuran, geng motor dan kerusuhan persng kelompok atau tawuran.
Disebutkan, sepanjang tahun 2022 telah diselesaikan kasus pembusuran 40 kasus dan perang kelompok 98 kasus. Kasus yang muncul umumnya terjadi di Makassar. Selama menanganin kasus tercata 4 personel polisi sempat terkena busur.
Cara penanganannya, urai Kapolda, pre entif, preventif dan represif. Dengan melibatkan unsur lain seperti TNI, Pemda, Babinkamtibmas, tokoh masyarakat dan unsur lainmya. Disebutkan, kasus pembusuran itu telah 10-an tahun munculnya dan membudaya.
Nana Sudjana tsknsependaoat kalau pembusuran itu disebut budaya. "Semua budaya itu baik, jadi pembusuran bukan budaya, " cetus Jenderal bintang dua tersebut menampik.
Untuk itulah Kapolda Sulsel mengimbau kepada para orangtua agar mengawasi anak-anaknya. Karena dari
kasus pembusuran yang terungkap, tersangkanya umumnya dari anak-anak remaja.
(*).
Kabidhumas Polda Sulsel, Kombes Pol Komang Suartana jadi MC bagikan bansos (bantuan sosial) kepada awak media. Didampingi, Kasubbid PID (Pengelola Informasi dan Dokumentasi), Kompol Tenriabeng (paling kiri) dan staf Bid. Humas PoldaSulsel (Foto: ABDUL/Okesulsel.com).
Penulis: MUH. BASIR
Penulis: MUH. BASIR
Editor : ABDUL
Informasi: Berita ini juga termuat Nuansabaru.id, Media Grup Okesulsel.com (terverifikasi Dewan Pers).