Bengkulu, Okesulsel - Guna mengantisipasi serta mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi menggelar Bimtek Vaksinator dan Data Encoder penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), di Hotel kawasan Pantai Panjang Bengkulu, Senin (7/10).
Bimtek ini dibuka secara resmi Sekda Provinsi Bengkulu Hamka Sabri yang dihadiri Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kepala Disnakeswan Provinsi dan Kepala BPBD Provinsi Bengkulu serta diikuti instansi terkait se-Provinsi Bengkulu.
Dalam sambutannya, Sekda Hamka meminta agar peserta Bimtek yang terdiri dari Vaksinator dapat melakukan vaksinasi dengan baik dan cepat kepada hewan ternak guna mengantisipasi terjangkitnya PMK.
“Selain itu kita perlu terus mengedukasi masyarakat agar tidak terlalu panik jika ternak mereka terjangkit PMK. Dengan perawatan dan pemberian vitamin, antibiotik dan obat tradisional lainnya. Inilah tugas kita selain melakukan vaksinasi,” kata Sekda Hamka yang juga menjabat Satgas Penanganan PMK Provinsi Bengkulu.
Lebih lanjut disampaikannya, penyakit PMK yang menyerang hewan ternak ini perlu segera diatasi. Karena menurutnya, dampak dari adanya kasus PMK ini dapat mempengaruhi kualitas ternak yang otomatis juga mempengaruhi ekonomi masyarakat.
“Dengan tingkat penyebaran yang sangat cepat dan mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat tinggi, menjadikan penyakit ini harus segera kita atasi,” sebutnya.
Dengan adanya Bimbingan Tehknis ini, kata Sekda, diharapkan para Vaksinator dapat segera bekerja guna memberikan vaksinasi ke seluruh hewan ternak yang ada di Provinsi Bengkulu.
Di mana Provinsi Bengkulu mendapatkan bantuan 73.000 dosis vaksinasi, namun jangkauan vaksinasi masih belum maksimal baru mencapai 42, 9 persen atau sebanyak 31. 517.
“Untuk mendongkrak capaian vaksinasi tersebut, maka hari ini dilakukan Bimtek untuk menambah SDM guna pencapaian target 73.000 dosis vaksinasi pada tahun ini,” demikian Sekda Hamka.