Tundukkan Thailand 5-2, Timnas Indonesia
U-22 Raih Emas SEA Games Kamboja 2023
Okesulsel.com, PHNOM PENH KAMBOJA - Setelah melalui pertandingan dramatis dan melelahkan akhirnya Timnas Indonesia U-22 di laga Final SEA Games Kamboja 2023 menundukkan Timnas Thailand U-22 dengan skor 5-2. Skor yang cukup meyakinkan dan fenomenal.
Kemenangan ini sekaligus membuktikan Gajah Perang Muda, julukan Timnas Thailand U-22 akhirnya keok di tangan Garuda Muda Nusantara, sebutan Timnas Indonesia U-12. Kemenagan ini juga menghapus dahaga Timnas Indonesia di SEA Games setelah menunggu 32 tahun. Terakhir Indonesia meraih juara SEA Games 1991 dan baru terulang lagi pada SEA Games Kamboja 2023.
Sejumlah gol yang tercipta dalam laga fenomenal ini, dari Timnas Indonesia, Ramadhan Sananta (21' dan 45' +4'), Ircan Mauhari (91'), M. Fajar Fathurrahman (107') dan Bexham Putra (120'). Sedangkan gol Timnas Thailand dicetak oleh Anan Yodsangwal (65') dan Yotsakon Burapha (95' atau 90'+7').
Kemenangan ini menghantar Kontingen Indonesia meraih medali emas cabang olahraga sepak bola SEA Games ke-42 di Kamboja tahun 2023. Sang Merah Putih pun berkibar di negeri berjuluk Tanah Kedamaian atau Land of the Khmer. Diiringi dengan kumandang lagu Indonesia Raya.
Sang merah putih berkibar disertai bendera Thailand yang harus puas meraih medali perak dan bendera Vietnam yang hanya mendulang medali perunggu.
Fenomena pertandingan yang memacu adrenalin dan menegangkan hingga 2 jam lebih atau 120' plus, akhirnya terhapus dan melegakan. Hati kembali damai sedamai Tanah Kedamaian Kamboja.
Perjuangan 'mati-matian' anak-anak Garuda Muda Nusantara yang menunjukkan jatidiri sebagai pahlawan bangsa harus dihargai. Negara patut mengganjar dengan balasan finansial yang setimpal, bukan menatap sebelah mata.
Puncaknya, mereka wajar dicatat dalam sejarah sebagai pahlawan olahraga yang bisa jadi cerminan generasi pelanjut untuk memperkokoh jiwa nasionalisme.
Pertandingan yang melalui perjuangan melelahkan dan diwarnai kontroversial ini tak bisa dipungkiri sebagai duel yang sangat fenomenal. 'Banjir' kartu kuning dan kartu merah. Wasit Qasim Matar Ali Al Hatmi dari Oman mengeluarkan total 18 kartu. Jelasnya, 12 kartu kuning dan 6 kartu merah.
Oleh karena itu, respon menyeluruh dari berbagai penjuru di republik ini, mencuatkan beragam penilaian yang mewarnai sensasi partai puncak tersebut.
Laga Final Paket Komplet, Ada Drama, Insiden,
Kartu Merah, Kontroversi dan Gol Detik Terakhir.
Salah satu respon itu dari Bumi Celebes, nama klasik Sulawesi. Sejumlah penggemar bola sekaligus simpatisan setia timnas, konsen meluangkan waktunya untuk menyaksikan sengitnya pertandingan melalui layar kaca. Meski tak nonton bareng (nonton bersama) seperti yang digelar Menpora, tapi mereka sama-sama menonton di kediaman masing-masing dan aktif berkomunikasi sebelum, selama dan setelah pertandingan usai.
Kelompok penonton rumahan ini, ada polisi, ada ASN (Aparat Sipil Negara), ada pengusaha dan wiraswastawan, ada pemusik, ada mahasiswa, ada wartawan (jurnalis) dan unsur lainnya.
Sebut saja diantaranya, ada nama Asbar (Staf Bidang Humas Polda Susel), Yadin (Staf Dinas Kominfo Pemkab Sidrap), Abdul, Ardy Alim, Musafir M. (jurnalis), Mahmuddin Parepare (pemusik), Renaldi (alumni UNM), Fadly (mahasiswa) dan banyak lagi yang tak disebutkan semua.
Cuplikan komunikasinya antara lain, Yadin menyorot hasil laga dengan statemen kritis yang pantastik sehingga komunikasi berlangsung ramai dan segar.
"Pertandingan yg luar biasa, paket komplet; ada drama, insiden, kartu merah, kontroversi, gol detik terakhir, bahkan ada prank-nya juga. Bikin senam jantung. Tapi, alhamdulillah, Timnas menang.🇲🇨🇲🇨🇲🇨⚽⚽⚽, " tulis Yadin, Staf Diskominfo Pemkab Sidrap via WhatsApp dilengkapi 3 helei lambang merah putih dan 3 biji bola.
"Yaaa....., saya lihat pertandingan ini ternyata banjir kartu merah, apalagi kartu kuning. Saya nilai pertandingan ini, dramatis, melelahkan dan fenomenal," kata Abdul, jurnalis.
Lebih menukik lagi respon seorang mahasiswa di Makassar. "Saya berani mengatakan, pertandingan final SEA Games, Indonesia lawan Thailand itu lebih dramatis dari Piala Dunia Qatar, " ujar Fadly, seorang mahasiswa.
"Tapi syukur seperti yang diharapkan, Ramadhan Sananta dan kawan-kawan menunjukkan mental juara di final dan menang lawan Thailand," kata Fadly, simpatisan timnas yang juga suporter PSM Makassar.
Penonton rumahan seperti itu, walau tak dilakukan survei, tapi bisa dipastikan masyarakat yang menyaksikan laga final SEA Games Kamboja antara Timnas Indonesia U-22 vs Timnas Thailand U-22 itu menyebar di seluruh nusantara. Sebagai bukti kecintaan masyarakat terhadap Timnas Indonesia. Apalagi jam live-nya cukup ideal, dimulai pukul 19.30 WIB atau 20.30 WITA dan 21.30 WIT.
Indonesia U-22 vs Thailand U-22
Timnas Indonesia U-22:
Ernando Ari Sutaryadi, Rizky Ridho, Bagas Kaffa, Komang Teguh Trisnanda, Marselino Ferdinan, Witan Sulaeman, Ramadhan Sananta (Irfan Jauhari 56’), Haykal Alhafiz (Beckham Putra 105’), Fajar Fathurrahman, Taufany Muslihuddin dan Alfeandra Dewangga (Muhammad Ferarri 70’).
Pelatih: Indra Sjafri.
Timnas Thailand U-22:
Soponwit Rakyart, Airfan Doloh (Apisit 73’), Bukkoree Lemdee (Phongsakon 31’), Chatmongkol Rueangthanarot, Jonathan Khemdee, Songchdai Thongcham, Channarong Promsrikaew, Teerasak Poeiphimai, Achitpol Keereerom (Anan 31’), Settasit Suvannaseat, (Yotsakon 88’) dan Chaiyapipat Supunpasuch.
Pelatih: Issara Stritaro. (*).
Penulis: MUH. RENALDI
Editor: ABDUL
Informasi: Berita ini juga dimuat NuansaBaru.ID, media partner Okesulsel.com (terverifikasi Dewan Pers).